Harus Bisa Berlapang Dada” adalah sepenggal kalimat yang ada dalam lirik lagu dari Sheila On 7 yang berjudul Lapang Dada. Beberapa tahun kebelakang, saya memang kudet alias kurang update dengan lagu-lagu terbaru baik itu lagu Indonesia ataupun mancanegara. Lagu dengan judul Lapang Dada ini baru saya dengar satu kali, tapi saya langsung suka. Lirik dan aransemennya cukup bagus.

Jika melihat dari video clipnya, lagu ini menceritakan tentang orang yang harus berlapang dada ketika putus cinta ditinggal menikah oleh orang yang disayanginya. Tapi saya tidak akan membahas itu. Yang menarik dari lagu ini adalah kalimat “Harus Bisa Berlapang Dada”. Menurut saya ini adalah nasihat untuk kita semua. Kita harus bisa berlapang dada dalam segala hal. Bukan hanya dalam hal percintaan saja.

Bagi saya, ini adalah nasihat yang bagus. Dalam menjalani hidup kita harus bisa berlapang dada. Karena dengan lapang dada, hati akan menjadi lebih tentram.

Dua minggu yang lalu, saya pergi mengantar ibu ke tanah abang untuk membeli barang untuk dijual lagi. Barang yang dibeli lumayan banyak. Mungkin sudah takdir, dua barang yang sudah dibeli, ketika sampai di rumah, tidak ada. Ntah barang ini hilang, ntah barang ini tertinggal, atau ntah barang ini terjatuh.

Ini adalah keteledoran saya. Jadi saya harus mengganti barang yang hilang itu kepada ibu saya. Saat itu kondisi keuangan saya pas-pasan, maklum akhir bulan.. hehe. Jadi memang tidak niat membelanjakan uang, hanya niat mengantar ibu saja. Supaya ibu saya tidak kecewa, akhirnya saya mengganti dengan uang tabungan (habislah uang yang ditabung untuk liburan, hehe).

Disini saya agak nyesek juga, uang lagi pas-pasan, tapi saya harus mengganti barang yang hilang. Saya sempat berfikir, apakah saya kurang sedekah? Atau apakah ada hak orang lain? Atau memang ini adalah ujian supaya saya belajar lapang dan ikhlas jika kehilangan.

Akhirnya saya ingat, saya memang berniat bersedekah, atau menyisihkan uang untuk diberikan kepada orang lain. Tapi saya menunda-nunda niat ini. Akhirnya melayang deh sejumlah uang yang sama dengan saya niatkan untuk diberikan. Supaya tidak terjadi kehilangan lagi, saya menyegerakan niat ini. Alhamdulillah bisa terlaksana.

Dari kejadian ini saya banyak-banyak beristighfar, supaya hati tidak panas, sesak dan ngenes karena sudah menghilangkan barang belanjaan ibu.. Saya pasrakan untuk mengikhlaskan yang hilang. Dan mudah-mudahan barang itu bermanfaat bagi siapa saja yang menemukannya. Disini saya menghibur diri sendiri semua milik Allah dan akan kembali kepada Allah.


Mungkin ini adalah peringatan dan teguran dari Allah. Allah masih menyayangi saya dengan mengingatkan melalui kejadian kehilangan ini. Semoga  Allah membersihkan rejeki yang saya nikmati selama ini. Seperti lirik lagu tadi, saya “harus belajar berlapang dada dan mengambil hikmahnya”. Supaya hati ini tentram dan lebih ikhlas menjalani hidup.