Dua tahun sudah berlalu sejak aku berkunjung ke rumah Allah. Rindu hati ini rasanya ingin kembali. Mengingat kembali masa itu, tanggal 7 Juli 2012 ku pergi umrah bersama sahabatku.
    Rasa rindu yang menggebu, ingin menginjakan kaki di tanah suci. Ingin mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Ingin mengadu atas keluh kesah hidupku. Meskipun saat itu uangku pas-pasan, tapi aku bertekad untuk pergi umrah. 
   Niat awal aku ingin pergi untuk menunaikan Ibadah Haji. Namun karena daftar tunggu yang cukup panjang, dan biaya yang tidak mencukupi, maka aku putuskan saja untuk menunaikan ibadah umrah. Niat awal aku ingin pergi di Bulan Oktober 2012, karena saat itu tabungan aku akan cukup aman untuk pergi umrah. Saking rindunya ingin segera ke Tanah Suci, maka rencana aku percepat menjadi bulan Juli 2012.
Alhamdulillah, dengan tekad yang kuat akhirnya aku bisa menyisihkan penghasilanku selama 7 bulan untuk ibadah umrah ini. Dibantu juga do'a dan sedikit tambahan dana dari orangtua dan ridha Allah swt. akhirnya aku bisa pergi ke Tanah Suci untuk bisa menunaikan ibadah umrah ini.
  Aku ingin sedikit berbagi disini tentang pengalamanku saat umrah dulu. Namun disini kita juga harus paham apa itu Ibadah Umrah. Umrah adalah berkunjung ke Ka’bah untuk melakukan serangkaian ibadah dengan syarat-syarat yang telah ditetapkan. Umrah dapat dilakukan kapan saja, kecuali pada hari arafah, yaitu tanggal 10 Zulhijah dan hari-hari Tasyrik yaitu tanggal 11,12 dan 13 Zulhijah. Melaksanakan Umrah pada bulan Ramadhan sama nilainya dengan melakukan Ibadah Haji (Hadits Muslim)

Rangkaian Kegiatan Ibadah Umroh:
  1. Dimulai dengan mandi besar (janabah) sebelum ihram untuk umroh.
  2. Memakai pakaian ihram. Laki-laki 2 kain yang dijadikan sarung dan selendang, sedangkan untuk perempuan memakai pakaian apa saja, selama menutup aurat tanpa ada hiasan apapun, dan tidak memakai cadar atau sarung tangan..
  3. Mengucapkan niat umroh dalam hati: Labbaika ‘umrotan atau Labbaikallahumma bi`umrotin. Kemudian bertalbiyah, bagi laki-laki suaranya dilantangkan. Sedangkan bagi perempuan cukup dengan suara yang didengar orang yang ada di sampingnya yaitu mengucapkan Labbaikallahumma labbaik labbaika laa syarika laka labbaik. Innal hamda wan ni`mata laka wal mulk laa syarika laka.
  4. Melakukan thawaf sebanyak 7 kali putaran di Ka/bah didalam Masjidil Harom.3 putaran pertama jalan cepat dan sisanya jalan biasa. Thowaf diawali dan diakhiri di hajar aswad dan ka`bah dijadikan   berada di sebelah kiri. Setiap putaran menuju hajar aswad sambil menyentuhnya dengan tangan kanan dan  menciumnya jika mampu dan mengucapkan Bismillahi wallahu akbar. Jika tidak bisa menyentuh dan menciumya, maka cukup memberi isyarat dan berkata Allahu akbar.
  5. Melaksanakan shalat 2 raka`at di belakang maqam.Ibrahim jika bisa atau di tempat lainnya di masjidil haram dengan membaca surat Al-Kafirun pada raka`at  pertama dan Al-Ikhlas pada raka`at kedua.
  6. Selanjutnya Sa`i dengan naik ke bukit Shofa dan menghadap kiblat sambil mengangkat kedua tangan dan mengucapkan Innash shofa wal marwata min sya`aairillah. Abda`u bima bada`allahu bihi (Aku memulai dengan apa yang Allah memulainya). Kemudian bertakbir 3 kali tanpa memberi isyarat dan mengucapkan Laa ilaha illallahu wahdahu laa syarika lahu. Lahul mulku wa lahul hamdu wahuwa ‘alaa kulli syai`in qodiir.  Laa ilaha illallahu wahdahu anjaza wa`dahu wa shodaqo ‘abdahu wa hazamal ahzaaba wahdahu 3x. Kemudian berdoa sekehendaknya. Sa`i dilakukan sebanyak 7 kali dengan hitungan berangkat satu kali dan     kembalinya dihitung satu kali, diawali di bukit Shofa dan diakhiri di bukit Marwah.
  7. Terakhir mencukur rambut kepala bagi lelaki dan memotongnya sebatas ujung jari bagi wanita.
Seperti itulah rangkaian ibadah umrah cukup sederhana, Insha Allah setiap umat muslim bisa menunaikannya.
      Kembali lagi ke pengalamanku ketika akan umrah dulu, mengenang saat pertama kali menginjakan kaki di tanah Saudi Arabia. Pengalaman pertamaku juga pergi ke luar Indonesia. Pengalamanku pertama naik pesawat. Perasaan luar biasa yang aku rasakan. Seorang diri pergi ke tanah Suci. Dengan keyakinan Allah selalu bersamaku.
Sembilan jam perjalanan di pesawat tidak melelahkanku. Saat tiba di Bandara King Abdul Aziz Saudi Arabia, haru yang kurasakan. Aku bersyukur bisa sampai ke tujuan dengan selamat. Disambut lembayung senja, seperti kilauan emas, dan udara yang hangat. Akhirnya aku bisa juga menapakan kaki di tanah yang penuh dengan jejak sejarah para Nabi dan Rasul.
Dari bandara aku menuju Mekkah dengan menggunakan kendaraan bus. Saat itu menjelang maghrib sehingga aku tidak bisa melihat pemandangan di luar bus, hanya bisa melihat lampu yang menerangi kota saat malam.  Sungguh indah melihat gemerlap lampu kota dimalam hari di negara Saudi Arabia negeri 1000 satu malam. Luar biasa bahagia yang kurasakan saat itu. Kurang lebih 5 jam perjalanan di tempuh dari bandara ke kota Mekkah. Aku tiba di kota Mekkah hampir mendekati jam 12 malam. Sambil selalu berdzikir dan bertasbih dalam hati dan memanjatkan doa, semoga yang aku jalani mendapatkan Ridho dari Allah swt.
     Tiba di Mekkah, aku langsung mengunjungi Kabah di Masjidil Haram. Itulah saat pertama kali aku melihat Ka’bah. Takjub yang kurasa, hatiku bergetar, dan tak terasa entah kenapa aku pun meneteskan air mata. Rasanya ingin aku berjumpa dengan Sang Pencipta. Mungkin perasaan saat itu adalah perasaan terindah yang pernah aku rasakan.
       Dari yang aku ketahui dan aku baca di literatur, memandang Ka’bah itu adalah termasuk suatu Ibadah. Dari Abdullah bin Abbas r.a, ia berkata: “Rasulullah SAW bersabda, Sesungguhnya dalam setiap hari, siang dan malam, 120 rahmat ALLAH SWT turun diatas Ka’bah ini. 60 diantaranya untuk orang-orang yang Thawaf, 40 untuk orang-orang yang sholat, dan 20 untuk orang-orang yang memandanginya.” (Ibnu ‘Sdy dan Baihaqi, Durrul-Mantsur).
     Selama 3 hari aku di Mekkah, hari-hariku ku isi penuh dengan Ibadah. Aku manfaatkan waktuku sebaik-baiknya, untuk lebih dekat dengan Sang Pencipta. Dalam suatu riwayat disebutkan bahwa Sholat di Masjidil Harom lebih utama daripada 100.000 shalat di masjid lainnya (HR. Ahmad dan Ibnu Majah). Sungguh luar biasa keutamaannya. 
       Di Sekitar Masjidil Harom juga terdapat Makam Nabi Ibrahim dan Hijr Ismail. Makam Nabi Ibrahim ini dihormati dengan melakukan sholat sunnah di belakangnya. Tentang Hijir Ismail dalam sebuah riwayat disebutkan, Aisyah ingin shalat di dalam Ka’bah. Ia lalu menarik Rasulullah dengan kedua tangannya agar diajak masuk ke dalam Baitullah. Lalu Nabi SAW bersabda, ‘’Shalatlah di dalam hijir jika memang engkau ingin memasuki Baitullah, sebab dia adalah bagian Baitullah.’’ Alhamdulillah ketika saya di Mekkah saya bisa menunaikan sholat sunnah di belakang Makam Nabi Ibrahim dan didalam Hijir Ismail. Subhanallah ternyata tempat di sekitar Ka’bah penuh dengan keutamaan dan Nilai sejarah. Itulah sedikit pengalamanku dan yang kurasakan selama berada di Tanah Suci Mekkah.
  Setelah dari Mekkah, aku menuju ke Madinnah. Madinah atau Madinah Al Munawwarah adalah kota utama di Arab Saudi. Merupakan kota yang ramai diziarahi atau dikunjungi oleh kaum Muslimin. Di sana terdapat Masjid Nabawi yang memiliki pahala dan keutamaan bagi kaum Muslimin.Bagi umat Muslim kota ini dianggap sebagai kota suci kedua. Pada zaman Nabi Muhammad SAW, kota ini menjadi pusat dakwah, pengajaran dan pemerintahan Islam. Dari kota ini Islam menyebar ke seluruh jazirah Arabia lalu ke seluruh dunia  (wikipedia.com).

Mesjid Nabawi menjadi tujuan utama tempat Ibadah yang aku kunjungi di Kota Maddinah ini. Dalam suatu riwayat disebutkan Nabi Muhammad SAW bersabda: “Shalat di mesjidku (Mesjid Nabawi) lebih baik dari 1000 shalat di masjid lainnya selain Masjidil Harom” (HR. Bukhori dan Muslim). Didalam Masjid Nabawi ini, ada suatu tempat yang disebut Raudhah. Raudhah ini terletak antara Mimbar Rasulullah Muhammad SAW dengan rumahnya. Rasulullah menerangkan tentang keutamaan Raudhah. Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Antara rumahku dan mimbarku terdapat taman di antara taman-taman surga. Dan mimbarku di atas telagaku.” (HR. Bukhari). Diyakini pula bahwa di Raudhah ini merupakan tempat paling mustajab untuk memanjatkan doa. Alhamdulillah segala puji bagi Allah, aku diberi kesempatan untuk bisa menunaikan sholat sunnah di dalam Raudhah dan Sholat Wajib di Mesjid Nabawi.
       Sungguh nikmat yang luar biasa yang Allah swt. anugrahkan untukku. Sehingga aku bisa menunaikan ibadah umrah. Allah mengundang aku ke Baitullah dua tahun yang lalu, dan aku juga bisa mengunjungi tempat bersejarah islam. Saat ini rindu rasanya ingin kembali kesana. Rindu Ingin kembali ke Baitullah. Semoga aku bisa diberi kesempatan untuk bisa kembali kesana menunaikan Rukun Islam yang ke-5. Menunaikan Ibadah Haji. Aamiin.

             

4 Comments

  1. senangnya sudah sampe ke Baitullah... doakan aku segera menyusul mak :)
    makasih ya, sudah terdaftar sebagai peserta :)

    ReplyDelete