Tentang UNYU, Si Kucing Lucu yang Membekas di Hati
![]() |
Unyu dan Aku |
Melihat kucing mungil tersebut, aku jadi teringat kucing kesayangan ku
Phiu yang meninggal seminggu yang lalu pada saat itu. Terdorong hati untuk memelihara
anak kucing mungil itu. Lalu aku bertanya kepada pedagang kelapa muda, apakah
kucing ini ada pemiliknya? Pedagang kelapa muda itu mengatakan kepada ku bahwa
anak kucing itu adalah buangan dari orang yang tidak dikenal.
Karena kucing ini tidak bertuan, aku memutuskan untuk membawa anak
kucing mungil itu ke rumah. Menurut keterangan pedagang es kelapa muda, ada dua
ekor anak kucing yang dibuang. Tapi aku hanya melihat satu. Awalnya aku
memtuskan untuk merawat satu anak kucing ini saja. Namun, tiba-tiba hati ini
merasa kasihan jika saudara dari anak kucing mungil ini ditinggalkan sendirian.
Akhirnya aku putuskan untuk mencari saudara dari si kucing mungil ini.
Setelah mencari di sekitar tempat pedagang es kelapa muda, kucing
mungil yang satunya akhirnya ditemukan. Dia awalnya takut melihat aku, jadi dia
bersembunyi. Namun akhirnya aku berhasil menangkapnya dan kubawa pulang kedua
ekor anak kucing mungil tersebut.
![]() |
Unyu dan Oreng setelah beberapa bulan dipelihara |
Sampai di rumah aku bersihkan dan ku beri makan kedua kucing mungil
itu. Mereka lebih terlihat lincah, lucu dan menggemaskan setelah dibersihkan
dan diberi makan. Kedua kucing itu aku beri nama Jago Oreng dan Jalu UNYU.Kedua
kucing tersebut, aku pasangkan kalung sesuai dengan namanya. Si Oreng ku beri
kalung berwarna Oranye dan Si UNYU kuberi kalung berwarna ungu.
Itulah kisah satu tahun yang lalu. Saat takdir menemukan aku dan kedua
kucing mungil itu. Setahun berlalu, takdir memisahkan aku dengan salah satu
kucing tersebut, yaitu UNYU. Tepatnya Hari ini, tanggal 2 September 2018, pukul
01.15 dini hari UNYU menghembuskan nafas terakhirnya.
Melalui tulisan di Blog ini aku ingin berbagi cerita tentang UNYU yang
begitu membekas di hati. Untuk para pecinta kucing atau Cat Lover pasti sangat
sedih sekali jika kucing kesayangannya meninggal dunia. Itulah yang kurasakan
saat ini rasa kehilangan yang begitu dalam, serasa sebagian dari nyawaku ada
yang hilang. (Ma’af kalau perasaan aku saat ini aga sedikit lebay dan melow).
Sedih, dan tanpa sadar air mata tidak berhenti menetes ketika
mengingat kembali masa-masa ketika UNYU masih hidup. Sadar bahwa hanya satu
tahun waktu bahagia yang diberikan oleh Allah melalui UNYU, aku berusaha
menepis kesedihanku.
UNYU yang selalu ada, ketika aku pulang kerja. Menjemput di depan
pagar rumah. Lalu berlari didepanku, dan mengajakku untuk segera membukakan
pintu rumah. Di saat lelah kerja dia menghiburku dengan tingkah lucunya. Dia
membuatku tersenyum dan seolah semua beban masalahku ku menjadi hilang.
UNYU yang setiap pagi membangunkaku. Ketika alarm di HP tidak mempan
membangunkanku, UNYU membangunkanku dengan berlari-lari di badanku. Seolah
menyuruh aku untuk bangun untuk melaksanakan sholat. Mungkin ini adalah satu
dari banyak bentuk kasih sayang Allah padaku. Mengingatkanku untuk bangun di
sepertiga malam untuk bersujud Pada-Nya melalui UNYU.
UNYU yang tidak sabaran saat ingin makan. Tingkahnya kadang membuatku
kesal, tapi sekaligus membuatku ingin tertawa lepas. Setiap aku membuatkan
makanan kesukaannya “Rames Tempe Tongkol”
Si UNYU kadang kurang bersabar. Dia selalu loncat naik ke badanku, atau bahkan
ke punggungku. Aku merasa terhibur dengan tingkah lucu UNYU ini.
Di setiap selesai melaksanakan sholat, UNYU menghampiriku. Kemudian
dia duduk manja di pangkuanku. Dia menatapku dengan tatapan manis dan tingkah
manja seolah dia ingin berdo’a bersamaku. Selesai berdo’a kupeluk dia. Tatapan
manis dan tingkah manja nya, membuat mood atau hatiku menjadi nyaman. Aku
bersyukur kepada Allah karena ada UNYU disisiku.
Saat sibuk depan laptop, dan kadang membuat kepala aga stress, UNYU
hadir disamping laptop aku. Dia seolah mengerti bahwa Tuannya sedang sibuk, dia
seakan tahu dengan menemaniku bisa menyemangatiku. Dan itu benar adanya. Aku merasa
UNYU adalah sumber energiku ketika aku harus menyelesaikan pekerjaan di depan
laptop, yang bisa jadi membosankan dan melelahkan.
Meskipun hanya satu tahun, banyak kisah yang membekas di hati karena UNYU.
UNYU adalah salah satu sebab kebahagianku. Sekarang UNYU sudah pergi,
meninggalkan kenangan dihati. Walau masih terasa hampa.
Aku ingat lima hari yang lalu, saat aku akan berangkat kerja UNYU
begitu manja. Dia duduk dipangkuanku dan tidak mau pergi. Malamnya UNYU selalu
berada didekatku, hingga tidur bersamaku. Keesokan harinya, UNYU bertingkah
manja lagi. Karena aku harus berangkat kerja aku tinggalkan UNYU didepan
halaman rumah supaya bisa bermain dengan saudaranya “Oreng” dan kucing tetangga yang lain.
Sebelum berangkat kerja, di pintu pagar rumah ada kucing liar “sakit” .
Kemudian aku usir kucing itu supaya pergi, dan si kucing sakit ini bersembunyi
di bawah pohon mangga milik tetangga depan rumah aku. Saat itu UNYU mengejar
dan mendekati kucing liar itu. Sekilas aku sempat khawatir UNYU tertular,
karena sudah hampr terlambat, aku putuskan untuk pergi kerja.
Sepulang kerja, aku mendengar UNYU seperti tersedak dan sampai seperti
muntah, tapi tidak ada sesuatu yang dimuntahkan. Aku menduga ada tulang ikan
yang menempel di dalam rongga mulutnya. Aku coba melihatnya , namun UNYU merasa
kesakitan ketika aku mencoba membuka mulutnya. Awalnya aku fikir, akan sembuh
dan hilang sendiri tulang ikan yang ada dimulutnya itu.
Pada malam hari, ketika aku sedang didepan laptop. UNYU tidur di atas
meja dihadapanku. Dia tersedak beberapa kali saat tidur. Karena ngantuk, akupun
pindah ke kamar dan UNYU mengikutiku. Namun ada yang aneh, biasanya UNYU langsung
naik ke tempat tidur saat Aku akan tidur, biasanya dia tertidur di kakiku.
Malam itu dia memilih tidur di bawah meja kecil yang ada di kamar tidurku.
Esoknya, pada waktu subuh aku terbangun. Aku cek Ungu di bawah meja
tidak ada. Aku sempat mencari-cari ke ruangan lain. Ternyata UNYU ada dibawah
tempat tidurku. Dia seperti kesakitan. Aku kesulitan mengeluarkan dia di bawah
tempat tidurku. Namun , setelah kupanggil beberapa kali dia merespon
menghampiriku.
Aku melihat mulut UNYU penuh dengan liur. Aku khawatir sekali saat
itu. Sambil berangkat kerja aku bawa UNYU dan aku mampir ke Puskeswan di
Laladon. Aku bertemu dengan dokter hewannya. Sekilas pengamatan dari dokter
hewan menyebutkan dia terkena sariawan, dan dia menyarankan aku untuk mencekok UNYU
dengan makanan jika UNYU tidak mau makan.
Setelah ngobrol sebntar dengan dokter hewan tadi, beliau mempersilahkan
aku untuk masuk ke ruang pemeriksaan hewan, dan memeriksakan UNYU pada
asistennya. UNYU diperiksa oleh kedua orang asistennya itu. Mereka menduga UNYU
terkena Virus Parvo, karena mulutnya
mengeluarkan lendir. Tapi menurutku UNYU tidak terkena Virus itu, karena tidak
ada gejala muntah kuning, berak darah, demam tinggi serta mata dan hidung
berair.
Tapi Mereka tetap bersikeras bahwa UNYU terkena virus Parvo dan mereka
tidak bisa mengobati UNYU. Mereka memprediksi bahwa masa hidup UNYU paling lama
adalah satu minggu. Spontan Aku kaget dan sedih, UNYU tidak ada harapan sembuh.
Tapi Aku bersikeras agar mereka memberikan pengobatan untuk UNYU. Namun karena
fasilitas terbatas, mereka hanya memberikan suntikan antibiotik dan vitamin.
Dan mereka juga berharap bahwa diagnosa mereka terhadap UNYU keliru, sehingga UNYU
bisa sembuh.
Aku pulang dari Puskeswan dalam keadaan sedih dan lunglai. Tapi aku
tidak putus asa, aku bertekad untuk menyembuhkan UNYU. Aku ikuti saran Bu
Dokter hewan, aku putuskan mencekoki UNYU dengan makanan yang bisa membuat UNYU
tidak lemas.
Pulang dari Puskeswan, aku cekoki UNYU dengan susu beruang dan kuning
telur. UNYU masih terlhat lemas. Karena badannya demam, aku beri dia larutan
madu dan sari kurma, serta obat herbal untuk kucing. Tapi air liur UNYU tetap
ada dan tidak hilang.
Semalaman aku jaga UNYU, aku memberi makan rutin 3 jam sekali suapaya
dia tidak lemas. Sempat terfikir untuk membawa UNYU ke Rumah Sakit Hewan. Namun
aku teringat pengalaman sebelumnya, kucing kesayangan Aku tetap mati setelah
berobat kesana, padahal biaya pengobatannya tidak murah.
Aku mencari Informasi di Internet, ada video Cat Lover di Youtube yang
memiliki pengalaman menyembuhkan kucing secara alami. Ciri-ciri penyakit kucing
dia sama dengan ciri-ciri sakit UNYU saat itu. Tubuh UNYU lemas, tidak nafsu
makan, sembunyi di tempat yang gelap dan mulutnya mengeluarkan air liur yang
bau
Kucing dari si Cat LOver ini diduga keracunan, oleh karena itu dia
memberi perawatan awal dengan memberikan air kelapa hijau. Kucing si Cat lover
ini tiga jam setelah di beri cairan air kelapa ijo, sudah membaik dan akhirnya
sembuh.
Dengan melihat postingan di Youtube itu, aku optimis bahwa UNYU bisa
sembuh. Keesokan paginya aku pergi membeli air kelapa ijo dan juga wetfood
kucing untuk menambah nafsu makan. Setelah mendapatkan air kelapa ijo, aku
minumkan ke mulut UNYU, Alhamdulillah dia mau meminumnya, walaupun dipaksa
dengan menggunakan sringe. Setelah kuberi air kelapa ijo, aku biarkan UNYU
istrahat.
Satu jam berlalu, aku mengecek kondisi UNYU, air liur dimulutnya sudah
berkurang. Beberapa kali setiap setengah jam aku minumkan air kelapa ijo.
Alhamdulillah liurnya udah hampir tidak ada.
Aku semakin optimis UNYU bisa sembuh. Apalagi setelah aku UNYU masih
mampu Buang kotoran di Liter Box nya. Sehingga aku beranggapan racun yang ada
dalam tubuhnya sudah berkurang, sudah dibuang dari tubuhnya.
Namun, setelah beberapa jam kuberi air kelapa ijo, aku masih melihat UNYU
lemas. Dan ada yang aneh dengan matanya. Mata UNYU tidak bereaksi dengan
cahaya. Biasanya mata kucing yang sehat, bagian yang hitam (iris) akan mengecil
jika ada cahaya, mata UNYU tidak bereaksi seperti itu
Sontak aku mulai pesimis, aku teringat ketika Phiu, kucing aku
sebelumnya. Saat sakit parah dan sekarat matanya persis seperti mata UNYU saat
itu. Hati mulai was-was, tapi aku berusaha untuk tidak panik. Aku mencari
Informasi di Internet tentang “Tanda-tanda Kucing akan Mati”. Dan Jleb!!, UNYU
menunjukan tanda-tanda itu.
Tanda-tanda itu, mata UNYU yang tidak bereaksi, UNYU tidak mengeong
atau mengeluarkan suara. Nafas yang terengah-engah. Suhu badan semakin menurun,
kaki dan tangannya dingin. Lidahnya menjulur keluar. Dan UNYU cenderung mencari tempat yang gelap
dan dingin.
![]() |
Unyu, tertidur lelap, gemuk menggemaskan |
Ya Allah, sedih tak tertahan. Aku tidak bisa menyelamatkan UNYU. Aku
pasrah dan hanya bisa menemani UNYU di saat-saat terakhirnya. Aku hanya bisa
mengelus UNYU saat sekarat. Air mata ku tak terbendung, betapa aku sangat
menyayangi UNYU. Aku hanya bisa berterima kasih kepada Allah, sudah memberikan UNYU
sebagai teman saat sepiku dan juga sumber kebahagiannku.
Aku sadar, bahwa sekeras apapun aku mecoba mengobati UNYU, tapi umur UNYU
sudah ditentukan oleh Allah. Umur UNYU hanya satu tahun bersamaku. Harapku
Allah bisa menciptakan lagi UNYU untukku di surga kelak. Dan semoga UNYU bisa
bersaksi kepada Allah untukku bahwa Aku sangat menyayangi UNYU, sehingga Allah
mengampuni dosa-dosa ku. Harapku, UNYU dan kucing-kucing ku yang terdahulu bisa
menjadi investasi pahala di akhirat kelak.
Semoga “Oreng” saudara kandungmu
bisa memiliki umur yang panjang dan sehat agar bisa menemaniku. Selamat
jalan UNYU, terima kasih karena Aku pernah bahagia dengan kehadiranmu.
0 Comments