Teman-teman pembaca pernahkah mendengar atau membaca kalimat “Langkah besar diawali dari langkah kecil.” Nah melalui tulisan ini saya ingin mengajak teman-teman pembaca  untuk menjaga kelestarian lingkungan dan air, yang dimulai dari diri sendiri, melalui tangan sendiri.

Sumber : http://intisari-online.com/read/menjaga-kelestarian-air-tanggung-jawab-bersama

Kelestarian lingkungan dan air merupakan tanggung jawab kita bersama. Pemerintah, swasta dan kita sebagai masyarakat berkewajiban menjaga kelestarian lingkungan dan air disekitar kita. Masing-masing sesuai kapasitasnya memiliki tanggung jawab dalam menjaga kelestarian lingkungan dan air  untuk kelangsungan hidup kita..


Sebelum membahas tentang pelestarian lingkungan dan air yang dimulai dari tangan kita,  terlebih dahulu saya ingin berbagi sedikit kisah yang pernah saya alami,  ketika berada disuatu tempat yang rawan air.  Pada bulan Agustus yang lalu saya bersama beberapa rekan kerja  ditugasi menjadi peserta diklat. Dalam diklat ini kami ditugasi praktek lapang, untuk tinggal disuatu desa selama satu minggu. 

Sebelum tiba didesa kami membayangkan suatu desa yang sejuk, air jernih yang mengalir dimana-mana, dan dikelilingi hamparan ladang dan kebun yang hijau. Namun  ternyata, kenyataan jauh dari bayangan kami. Karena pada saat itu sedang musim kemarau, suasana didesa tidak seindah bayangan kami. Suhu udara yang sangat panas. Sebagian ladang dan kebun  yang ada disana mengalami kekeringan. Dan yang paling parah adalah tidak tersedia cukup  air di rumah yang kami tempati selama praktek lapang.

Saat itu, saya dan rekan kerja  merasa tidak nyaman tinggal disana, merasa merana karena tidak ada air.   Jika tidak ada air selama kami tinggal disana, ,bagaimana kami bisa mandi, mencuci pakaian kotor kami, dan paling parah bagaimana jika kami ingin buang air kecil atau buang air besar, bisa kerepotan. Kami sempat panik saat itu, karena kami  semuanya terbiasa dengan air yang cukup di rumah kami masing-masing. Jadi ketika tidak ada air, seperti dunia akan kiamat. 

Dari pengalaman itu, saya menyadari bahwa peran air sangat penting untuk menunjang kehidupan kita.  Bisa dipastikan, manusia tanpa air tidak akan bisa hidup. Bukan hanya manusia, hewan dan tumbuhan pun tidak akan hidup jika tidak ada air.  Saya sangat  bersyukur karena ketersediaan air dirumah saya untuk saat  masih mencukupi bahkan bisa dibilang melimpah. Namun saya terkadang was-was, bagaimana jika suatu saat air disekitar rumah kekeringan.  Jangan sampai terjadi deh.

Nah, pasti teman-teman pembaca juga tidak ingin mengalami kekeringan disekitar tempat tinggalnya masing-masing bukan?. Sebelum terlambat, kita bisa mencegah terjadinya kekeringan di rumah kita masing-masing. Kita harus menyadari bahwa kelestarian lingkungan dan air merupakan tanggung jawab kita bersama. Ketika satu rumah berperan melestarikan lingkungan dan air disekitar rumahnya masing-masing, maka secara otomatis satu wilayah ketersediaan airnya akan tercukupi dan lingkungannya akan terjaga. Jika setiap wilayah melakukan hal yang sama, maka akan bisa menyelamatkan lingkungan dan  air untuk wilayah yang lebih luas lagi. Melalui tangan-tangan kita, kita bisa menjadi bagian untuk melestarikan lingkungan dan air.

Kita tidak perlu pusing memikirkan hal yang rumit untuk menjaga kelestarian lingkungan dan air. Kita serahkan saja hal-hal yang rumit  yang memerlukan pemikiran serius dan modal yang besar kepada pemerintah dan pihak yang kompeten. Dalam menjaga kelestarian lingungan dan air, yang perlu kita lakukan adalah melakukan hal kecil yang sederhana, namun dampaknya bisa dirasakan oleh banyak orang, baik untuk  generasi saat ini ataupun generasi di masa depan.

Air  dan lingkungan merupakan dua hal  tidak terpisahkan dari kehidupan kita. Air bisa jadi anugrah, bisa jadi bencana. Kita tahu bahwa di negara kita ini, jika musim hujan datang, sering sekali terjadi banjir, sedangkan jika musim kemarau datang, kekeringan sering juga melanda.  Banjir dan kekeringan yang terjadi otomatis akan merusak lingkungan tempat tinggal kita. Sarana prasarana akan rusak, wabah penyakit akan bermunculan, rawan pangan akan terjadi, dan lain sebagainya.

Jika  banjir atau kekeringan terjadi dan menjadi bencana nasional, kita serahkan saja urusan ini kepada pemerintah, sebagai pembuat kebijakan dan eksekutor penaggulangan bencana. Tapi bukan berarti kita diam saja berpangku tangan tanpa melakukan apapun. Penyebab banjir atau kekeringan yang terjadi, akibat ulah tangan-tangan orang-orang yang tidak bertanggung jawab yang tidak perduli dengan kelestarian lingkungan. Jadi, kita sebagai individu sebagai seseorang, melalui tangan kita sebenarnya bisa mencegah hal itu terjadi. Supaya dimusim hujan tidak kebanjiran, dan dimusim kemarau tidak kekeringan.

Tidak Membuang Sampah Sembarangan

Saya paling sebal jika melihat orang buang sampah sembarangan. Rasanya ingin sekali memungut sampah yang dibuang sembarangan itu dan melemparkannya kembali ke muka orang yang membuang sampah sembarangan (tapi itu bukan solusi, dan saya juga tidak berani.. hehe). Saya juga sering melihat, dijalan raya orang dengan kendaraan yang bagus, dengan seenaknya membuang sampah sembarangan ke jalan. Saya heran dengan orang-orang seperti itu, tidak peduli dengan kebersihan dan keindahan lingkungan.

Sumber: http://bonsaibiker.com/2015/05/19/mobil-bagus-belum-tentu-bagus-pula-prilaku-drivernya/

Ayolah,... wahai orang-orang yang tanpa sadar sudah merusak lingkungan degan membuang sampah sembarangan, SADARLAH !!! kembali ke jalan yang benar. Buat apa anda-anda sekolah sampai perguruan tinggi, kerja kantoran, mengendarai mobil yang mahal tapi tetap buang sampah sembarangan. Yah, memang kita tidak bisa menegur langsung orang-orang yang memiliki kelakuan seperti itu. Tapi minimal mulai dari diri kita sendiri,kita tidak membuang sampah sembarangan. Jika disuatu tempat kesulitan membuang sampah, simpanlah dan bawalah terlebih dahulu sampah tersebut dikantong , lalu simpanlah sampah itu jika sudah menemukan tempat sampah. Sederhana bukan, hal kecil tapi berdampak besar untuk kebersihan dan kelestarian lingkungan

Selain itu, sekarang ini banyak orang yang bisa membaca, tapi tidak berfikir. Tidak peduli dengan apa yang terjadi jika sampah dibuang sembarangan.  Di tempat-tempat yang ada tulisan DILARANG MEMBUANG SAMPAH !!! , seperti pinggiran sungai, tanah kosong, pinggir jalan raya.. tapi disitu sampah banyak menumpuk. Sebenarnya apa sih yang salah? Apa sih susahnya mengikuti dari  apa yang tertulis di Papan informasi DILARANG MEMBUANG SAMPAH itu?.  Kita disini bisa menilai diri sendiri, apakah kita termasuk orang seperti itu atau bukan?, yang selalu membuang sampah sembarangan.
 
Sumber: http://news.detik.com/berita/2769492/lihat-foto-ini-sudah-tahu-ada-larangan-buang-sampah-tetap-saja-ada-yang-bandel
Mungkin saat ini kita belum bisa menegur langsung orang yang membuang sampah sembarangan. Karena kita juga akan kerepotan, jika setiap orang yang kita temui kita ceramahi tentang  pentingnya menjaga kebersihan dan tidak membuang sampah sembarangan. Bisa-bisa kita babak belur jika ada orang yang tidak menerima teguran kita. Lebih baik kita bertindak dengan perbuatan, dengan memberi contoh aksi nyata yang baik. Mulai dari diri sendiri, TIDAK MEMBUANG SAMPAH SEMBARANGAN!, tidak sulit, asal ada kemauan, dan kepedulian terhadap lingkungan  maka hal itu akan sangat mudah untuk dilakukan.

Dimulai dari sekitar rumah, kita pisahkan sampah yang organik dengan sampah yang non organik. Yang organik bisa kita manfaatkan ntuk membuat pupuk kompos, dan yang non organik (kertas, plastik, kaleng) bisa kita hibahkan ke tukang loak. Sederhana kan, apakah menurut teman-teman pembaca ini sulit?

 Menanam Pohon

Pohon dapat menciptakan suatu lingkungan yang baik. Pohon seperti halnya air, juga sangat bermanfaat bagi kelangsungan hidup kita. Nah, untuk melestarikan lingkungan, akan sangat membantu jika setiap rumah ditanami minimal dengan satu pohon. Tentunya bagi rumah yang memiliki luas pekarangan yang cukup. Menanam pohon tidaklah sulit dan biayanya juga tidak mahal. Modal membeli bibit kurang lebih Rp. 35.000 per pohon (tinggi satu meter).

Sumber: energitoday.com
Pohon berfungsi untuk menahan laju air dan juga dapat meningkatkan cadangan air tanah. Pohon juga dapat meningkatkan kesuburan tanah. Jika disekitar rumah kita ditanami pohon, maka udara akan lebih segar, karena akan tersedia oksigen yang cukup untuk pernafasan kita. Dengan adanya pohon  lingkungan tempat tinggal kita akan menjadi lebih nyaman, sejuk dan tidak panas. Nah, teman-teman pembaca, tunggu apa lagi... selamatkan lingkungan kita dengan melakukan penanaman pohon di sekitar rumah kita. “One man one tree”, akan berdampak positif, jika setiap orang melakukan hal yang sama. Maka banjir dan kekeringan akan dapat kita cegah.

Menghemat Penggunaan Air

Jika saat ini kita merasa masih memiliki air yang berlimpah, ingatlah air itu tidak akan selalu melimpah terus. Setiap tahun, jumlah populasi manusia akan bertambah terus. Maka kebutuhan akan air pun akan meningkat juga. Oleh karena itu kita harus bisa menghemat penggunaan air. Banyak upaya yang bisa kita lakukan dalam penghematan air ini, seperti tidak boros air ketika mandi, habis minum tidak menyisakan air di gelas, mencuci pakaian menggunakan deterjen yang tidak boros air, gunakan kloset yang hemat air, dan masih banyak lagi.

Membuat Biopori di Sekitar Rumah

Teman-teman pembaca sudah tahu apa belum tentang biopori, sebagian besar pembaca pasti sudah tahu dong. Biopori adalah lubang-lubang kecil pada tanah yang terbentuk akibat aktivitas organisme dalam tanah seperti cacing atau  pergerakan akar dalam tanah. Dengan adanya bipori ini, air hujan akan meresap kedalam tanah, dan tidak akan terbuang di permukaan tanah. Sehingga cadangan air tanah disekitar rumah akan terjaga.  Cara membuatnya biopori cukup mudah, kita hanya perlu membuat lubang dengan diameter kurang lebih 10 cm dengan kedalaman kurang dari 100 cm, kemudian lubang itu diisi dengan sampah organik (sperti sampah sayur dan buah). Membuat lubang biopori itu  mudah, dan tidak sulit untuk dipraktekan. Yang penting intinya adalah kita mau bertindak, bergerak.

Sumber: http://intisari-online.com/read/cegah-banjir-dan-kekeringan-dengan-biopori-
Nah melalui tangan kita, kelestarian lingkungan dan air bisa terjaga. Hal kecil seperti tidak membuang sampah sembarangan, menanam pohon, dan juga membuat biopori disekitar rumah, dampaknya akan baik untuk lingkungan sekitar tempat tinggal kita. Sebenarnya banyak upaya  yang bisa kita lakukan. Kita hanya perlu memulai dari hal-hal yang kecil, yang kita mampu lakukan. Dan kita juga jangan menunda-nunda, karena kita tidak tau kapan bencana kekeringan atau banjir yang merusak lingkungan akan melanda kita. Sebagai manusia kita hanya bisa berusaha. Ketika kita sudah berusaha, tidak ada hal yang sia-sia. Selamat mencoba di rumah masing-masing, melalui tangan-tangan teman-teman pembaca sekalian.



 SUMBER REFERENSI:

1. http://www.belantaraindonesia.org/2011/12/manfaat-pohon-bagi-kelangsungan-hidup.html
2. Buku Pedoman Pelaksanaan P2KP Tahun 2015, Hal. 40-41.



Tulisan ini diikutsertakan pada :
Anugrah Jurnalistik AQUA V dengan Tema :
 Kelestarian Air dan Lingkungan Sebagai Tanggung Jawab Bersama