Senang rasanya lihat kucing yang kita pelihara tumbuh sehat dan lincah. Berlari kesana kemari, melakukan hal-hal lucu yang menggemaskan. Menghibur sang pemelihara mereka, sehingga bisa tersenyum terhibur bahagia.

Saat ini saya memelihara dua ekor anak kucing kampung yang berkelamin jantan. Kedua kucing ini berumur kurang lebih lima bulan. Saya memberi nama kedua kucing itu Jalu dan Jago. Kedua kucing ini sangat aktif, dan suka sekali berlari-lari kesana kemari.

Pada suatu hari salah satu kucing saya si Jago tiba-tiba menjadi pendiam. Dia tidak lincah seperti biasanya. Diajak main sodaranya pun seperti enggan. Dia terlihat lemas dan kurang semangat. Melihat keadaan di Jago ini, saya jadi merasa khawatir. Karena beberapa bulan yang lalu kucing yang pernah saya pelihara mati karena sakit.

Belajar dari pengalaman sebelumnya, ketika kucing kita bertingkah tidak seperti biasanya, maka kita harus memberikan perhatian lebih. Saya perhatikan si Jago tampak lesu. Saya perhatikan makannya dan saya perhatikan juga buang airnya.

Alhamdulillah untuk makan dia tidak kehilangan nafsu makan, Jago masih makan dengan normal. Jadi saya tidak terlalu khawatir. Selain itu saya perhatikan juga kotorannya, apakah dia diare atau tidak, dan ternyata di kotorannya terdapat cacing.

Dari sinilah saya menduga, kucing saya terkena cacingan. Lalu saya mencoba mencari informasi di internet, gejala dan bagaimana cara mengobati kucing yang terkena cacingan. dari informasi yang saya peroleh dari Internet, tanda kucing terkena cacingan adalah : Bulu tampak kusam, gusi yang  terlihat tidak sehat, kotoran kucing yang ada cacingnya, kucing muntah yang disertai cacing, menurunnya nafsu makan, perut buncit, letuh lesu lunglai.

Untuk kucing saya si Jago, jika tidak jeli secara fisik tidak terlihat seperti kucing yang terkena cacingan. Karena nafsu makan masih normal, bulu juga tidak kusam, gusi tampak sehat, tidak muntah dan tidak mencret juga. Hanya memang yang tampak kelihatan adalah si Jago tampak lebih pendiam. Dan selain itu juga di kotorannya memang ada cacing, jadi saya menyimpulkan bahwa si Jago terkena penyakit cacingan.

Nah supaya tidak menjadi lebih parah, saya langung memberi pertolongan pertama dengan memberikan obat cacing. Karena waktu itu di rumah hanya ada obat cacing anak, saya berikan dosis sebanyak 0,5 ml. Alhamdulillah esok paginya di kotorannya keluar lagi cacing. Dan cacingnya langsung mati.

Selain itu saya juga membeli obat cacing khusus kucing. Sesuai dengan petunjuk yang ada di dalam kemasannya saya memberi obat pada Jago. Alhamdulillah setelah tiga hari Jago sudah sembuh lagi. Dan dia sudah lincah berlari kesana-kemari.

Nah, bagi pacinta kucing, jika kucing kita berperilaku berbeda dari biasanya, kita harus cepat tanggap. Karena jika kucing kita mengalami gejala sakit tertentu, dan tidak segera ditangani maka akan berakibat parah bahkan menyebabkan kematian pada si kucing. 

Dan memang sebaiknya, jika kucing kita sakit kita konsultasikan ke dokter hewan, namun jika dana terbatas kita bisa mencari tahu di internet dengan membaca informasi dari para pecinta kucing.