#JourneyToSyari : Meraih Cinta Allah dengan Berpakaian Syari
“ Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman , agar mereka menjaga
pandangannya dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakan perhiasannya
(auratnya) kecuali yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain
kerudung/khimar ke dadanya ...”
(Q.S An.Nur ayat 33)
“Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan
istri-istri orang mukmin, Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh
tubuh mereka. Yang demikian itu adalah agar mereka lebih mudah dikenali
sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun Maha Penyayang”
(Q.S. Al-Ahzab Ayat 59)
Jika membaca kedua ayat diatas, sangat jelas bahwa menutup aurat secara
syari bukanlah pilihan, tapi itu adalah
kewajiban yang diperintahkan Allah. Menutup
aurat secara syari mencerminkan identitas seorang muslimah.
Syarat Pakaian Muslimah yang Syari
(mengutip dari cermah
Ustad Aam Amirudin) :
- Menutup seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan
- Tidak ketat dan membentuk lekuk tubuh
- Tidak transparan
- Tidak menyerupai laki-laki atau perempuan kafir
Kisah awal mula berjilbab.
Awal saya mulai memakai jilbab adalah ketika saya duduk di bangku
Kelas 2 SMA. Saat zaman old itu, jujur saja
pengetahuan dan pemahaman tentang
menutup aurat dengan memakai jilbab masih terbatas. Saat itu saya masih “ikut-ikutan
saja”. Karena saat itu 3 orang sahabat saya yang diterima di SMA yang sama,
semuanya mulai menggunakan jilbab.
Menggunakan jilbab di zaman old saat itu, dan di zaman now saat ini
sangat berbeda sekali. Ketika zaman old, perempuan muslim yang memakai jilbab
jumlahnya masih sedikit, mungkin karena jilbab masih dianggap sebagai pakaian orang Arab, bukan pakaian orang
muslim. Atau mungkin juga karena pengetahuan dan pemahaman kewajiban
menggunakan jilbab orang-orang saat itu masih rendah juga.
Beruntunglah, yang bisa menutup aurat secara sempurna di zaman now.
Karena zaman now, masyarakat kita sudah memiliki pengetahuan dan pemahaman yang
baik, tentang kewajiban seorang muslimah harus menutup aurat secara sempurna
dan syari. Semakin hari semakin bertambah banyak perempuan-perempuan muslimah
yang berjilbab. Kajian-kajian tentang wajib dan pentingnya menutup aurat pun
banyak di bahas di majelis-majelis ilmu.
#JourneyToSyari
Awal saya mengunakan jilbab memang karena ikut-ikutan teman. Tapi seiring berjalannya waktu dan
bertambahnya usia, cara berpakaian sayapun mulai mengalami perubahan.
Pada zaman old yang lalu, meskipun saya berkerudung, tapi saya sering
meggunakan pakaian yang saya anggap tidak ribet. Saya lebih nyaman memakai
celana jeans dengan atasan kaos atau
kemeja karena terasa lebih dinamis. Saya memang tidak suka memakai pakaian
ketat, saya lebih suka memakai baju-baju yang longgar. Namun saat itu saya
tidak menyadari bahwa dengan memakai celana jeans, bagian tubuh saya dari
pinggang hingga mata kaki terlihat lekukakannya. Selain itu saya juga jarang
menggunakan kaos kaki.
Nah mungkin karena pegaruh dari bertambahnya usia dan pemahaman pakaian msulimah yang syari,
lama-kelamaan
saya merasa tidak nyaman jika mengenakan celana jeans yang "ngepas" di badan.
Terkadang saya merasa risih. Mungkin ini adalah bentuk dari kasih sayang dan
pertolongan dari Allah saya diberi perasaan seperti itu.
Saat ini saya lebih menyukai pakaian muslimah yang terurai anggun.
Saya menyukai cara berpakaian seperti Ustadzah Oki Setiana Dewi. Pakaian beliau sederhana tapi enak dilihat. Beliau terlihat anggun dan cantik dengan hijabnya yang menutupi aurat secara syari.
Kebetulan, hari minggu yang lalu saya belanja ke Tanah Abang. Saya berniat menambah koleksi pakaian-pakaian yang lebih syari, yang anggun tapi
sederhana. Saya orangnya gak suka berpakaian ribet. Biasanya jika saya
akan membeli pakaian muslim ,saya memilih pakaian yang terusan yang kainnya
jatuh dibadan dan kainnya tidak kaku, tidak bikin
gerah, tidak tembus pandang, dan tidak membentuk tubuh.
Untuk motif kainnnya, saya lebih menyukai motif sederhana, motif
bunga-bunga kecil, atau polos.Untuk jilbab atau kerudungnya, saya lebih meyukai
yang cukup menutup dada, tidak terlalu panjang. Kenapa saya tidak memilih yang
terlalu panjang?? (hingga selutut). Alasannya adalah karena saya memiliki tinggi
dan ukuran badan yang minimalis (hehe). Jadi supaya enak dilihat dan nyaman
juga, saya lebih suka pakaian dan kerudung yang simple.
Kalau lagi santai, biasanya saya iseng ngintip pakaian muslim di
aplikasi belanja online. Kebetulan beberapa hari yang lalu teman saya Eev bilang
bahwa AVA.LABLE akan lounching pakaian muslimah. Kebetulan sedang ikhitiar
menambah koleksi pakaian yang syari , langsung deh meluncur dong ke IG nya di
@ava.lable dan mengklik quicksell.co/s/avalable/avalable/njn
Pakaian muslimah yang syari yang ada di @ava.lable bagus-bagus. Ini
bukan muji-muji loh. Tapi saya memang
suka pakaian muslimah yang seperti itu, yang simpel, motif sederhana atau
polos, warna-warna yang teduh, dan terlihat anggun juga. Bisa nih dimasukin ke “Daftar
Keinginan / Whist List” saya. Jika nanti ada rejekinya langsung bisa dibeli deh. ^_^
Oh iya sekedar ingin berbagi pengalaman saja dengan teman-teman atau
saudara-saudara muslimah yang saat ini belum menutup aurat secara syari, SEGERAKANLAH.
Saat masih jauh dari sempurna dan
pengetauan saya tentang ilmu Islam juga masih terbatas. Kadang saya merasa
minder dengan pakaian yang saya kenakan. Kadang saya malu, Al_Quran Juz 30 saja
belum hapal semua. Makanya yuk kita belajar bersama memperbaiki diri menjadi
lebih baik lagi. Berproses menjadi lebih baik lagi.
Namun disini yang penting adalah kita melaksanakan kewajiban menutup
aurat dengan pakaian yang syari. Jika kita melihat kata “wajib” jika diartikan
secara sederhana wajib itu dilaksanakan mendapatkan pahala, dan jika
ditinggalkan maka akan berdosa.
Apakah kita akan terus-terusan berdosa dengan meninggalkan kewajiban
kita yang satu ini. Dengan menutup
aurat, maka satu pintu dosa akan tertutup.
Hindarilah alasan-alasan klise yang memberikan pembenaran yang salah
untuk membela diri. Alasan-alasan seperti “Belum
Siap”, “Belum dapat hidayah”, “Yang penting hatinya berhijab” dll
...hilangkan lah alasan itu semua. Karena kita tidak tahu umur kita sampai
kapan. Jangan sampai kita di tutup auratnya dengan kain kafan pas meninggal
dunia. Jangan sampai kita menjadi orang yang menyesal di akhirat kelak.
Yuk untuk saudara-saudaraku, memakai pakaian yang syari jangan banyak
alasan dan pertimbangan tapi penuhilah syarat mudahnya. Melaksanakan kebaikan jangan membuatkan syarat yang
memberatkan diri sendiri. Jika itu kebaikan laksankanlah, laksanakanlah
.... InsyaAllah Allah yang akan mempermudah segala urusan kita selanjutnya. Ingatlah
tidak
ada balasan untuk kebaikan kecuali kebaikan. Wallahu ‘alam.
Semoga dengan memakai pakaian
yang syari, cinta Allah bisa kita raih. Aamiin.
0 Comments