Aku adalah seorang yang banyak memiliki mimpi. Ketika aku menceritakan mimpiku kepada teman atau saudara, terkadang mereka meremehkan mimpi ku, karena mereka menganggap bahwa mimpi ku terlalu muluk-muluk, terlalu idealis, terlalu tinggi, atau tidak mungkin untuk terjadi.

Tapi jauh dalam hati ku, dari begitu banyaknya mimpi yang aku punya, aku sangat yakin beberapa mimpiku akan tercapai meskipun tidak semua. Apa yang aku impikan  akan terwujud selama Tuhan menghendaki. Dan waktu yang akan merealisasikan mimpi ku. Jadi aku hanya perlu berusaha, berdoa dan menunggu waktu yang tepat sampai mimpi ku terwujud.

Ada pepatah, mimpi tanpa usaha itu hanyalah angan-angan. Untuk mewujudkan mimpi, kita harus menyusun langkah dan strategi serta menentukan target waktu, kapan mimpi itu bisa diwujudkan. Tiap tahun aku selalu meniatkan dalam hati minimal satu mimpi aku harus tercapai. Mimpi kecil atau besar tidak masalah, yang penting mimpiku menjadi kenyataan.

Aku bermimipi suatu saat aku memiliki Rumah Pemberdayaan. Kenapa?
Aku prihatin dengan kondisi yang aku lihat di sekitarku. Anak-anak kecil berkeliaran di jalanan mengamen atau mengemis atau bahkan ada yang dianggap menjadi pengganggu dan sampah masyarakat.  Anak-anak tersebut tiidak sekolah, tidak mendapatkan perhatian dari orang tuanya, kehilangan masa kecil untuk mencari nafkah, kehilangan hak nya sebagai anak-anak untuk bermain, dan hidup sehat serta terawat, dan lain sebagainya. Anak-anak yang berkeliaran di jalanan itu suatu saat akan menjadi generasi penerus bangsa ini. Apa yang akan terjadi jika mereka tidak dibina dan dididik. Hancurlah masa depan bangsa ini.

Aku ingin memiliki rumah yang bisa menampung anak-anak jalanan. Melalui rumah Pemberdayaan aku ingin mengumpulkan orang-orang yang kompeten untuk mendidik, membina, memberi pengetahuan dan keterampilan  kepada anak-anaka jalanan tersebut sehingga mereka bisa berdaya. Berdaya dalam artian menjadi manusia yang berguna, baik bagi diri sendiri, keluarga dan masyarakat sekitarnya. Memang untuk membangun rumah pemberdayaan ini tidak mudah, dan pasti akan dipelukan biaya yang besar. Tapi aku berharap suatu saat nanti Tuhan mengabulkan mimpiku.

Untuk mewujudkan mimpi Rumah Pemberdayaan, aku memiliki cita-cita untuk kuliah lagi. Aku ingin memiliki tambahan ilmu yang cukup supaya aku bisa menjadi motivator sekaligus pelaksana dari Rumah Pemberdayaan yang ingin aku wujudkan. Aku harus membekali diriku dengan ilmu yang bermanfaat dan pengalaman yang cukup.  Jika Tuhan menghendaki untuk mengabulkan mimpiku tahun depan aku ingin kuliah S2. Usaha ku saat ini untuk mewujudkan mimpiku itu adalah dengan mencari beasiswa. Semoga cita-cita ku ini bisa terwujud tahun depan.

Memiliki Rumah Pemberdayaan dan Kuliah S2 adalah sedikit dari mimpi-mimpi yang aku ingin capai. Masih banyak mimpi-mimpi lainnya yang ingin aku capai. Seperti kebanyakan orang yang bermimpi ingin memiliki rumah bagi yang belum punya rumah, ingin menikah bagi yang belum menikah, ingin memiliki kendaraan bagi yang belum memiliki kendaraan, ingin memiliki anak bagi yang belum memiliki anak, ingin pergi ke tanah suci bagi yang belum ber-Haji dan masih banyak lagi. Semua keinginan manusia normal pada umumnya aku pun ingin bisa meraihnya. Memang saat ini semua mimpi itu belum bisa aku raih. Namun, aku tetap memiliki keyakinan, aku pasti bisa meraih mimpi-mimpi itu. Seperti yang aku sebutkan sebelumnya, semuanya tergantung dari waktu dan proses untuk mewujudkannya. Manusi berusaha, Tuhan berkehendak, maka tidak ada yang tidak mungkin.


Mengejar mimpi bukanlah hal yang sia-sia. Tidak punya mimpi itu yang sia-sia.  Isilah hidup dengan mewujudkan mimpi. Maka hidupmu akan terasa lebih hidup. Tak akan lari mimpi dikejar, semakin kita mengejar maka akan semakin dekat mimpi itu untuk diraih. Selamat bermimpi, dan jangan pernah meremehkan mimpi mu sendiri. Yuk, tuliskan mimpi-mimpi mu dengan mengikuti Blog Kontes dengan Tema Mengejar Mimpi, siapa tau melalui kontes ini satu dari mimpimu bisa terwujud.

2 Comments

  1. sip teh ani, semoga mimpinya jadi kenyataan ya, mimpinya bagus untuk generasi bangsa

    ReplyDelete