Mengingat Mati
Dengan
membaca ayat tersebut, ini bisa memotivasi kita. Menjadikan kita tidak terlalu
cinta dan terlena dengan nikmatnya dunia
yang semu. Mencegah diri dari hal-hal yang berlebihan dan melampaui batas.
Memberikan sikap zuhud dunia dan selalu ridha akan ketentuan Allah. Memotivasi untuk
selalu bertaubat dan memperbaiki diri dari kesalahan yang sudah diperbuat. Menjadikan
diri lebih tawadhu dan menjauhkan diri dari sifat sombong dan zhalim. Tidak
mudah bersedih dan berputus asa.
Perbanyaklah
mengingat mati. Karena dengan mengingat mati akan menyadarkan kita, bahwa hidup
di dunia ini tidak abadi. Yang abadi itu adalah akhirat, tempat pulang kita
kelak. Kematian adalah pemutus kenikmatan hidup kita di dunia. Kematian adalah
awal dari keabadian hidup kita kelak
diakhirat.
Mati
bukanlah hal yang harus kita takuti. Asal kita bisa mempersiapkan bekal yang
terbaik. Bekal seperti apakah yang bisa kita bawa? Bekal terbaik itu diantaranya
adalah dengan melaksanakan semua perintah Allah dan menjauhi semua larangannya.
Tahukah
teman? Bahwa orang yang paling cerdas itu adalah orang yang paling banyak mengingat
mati.
Ibnu
Umar radhiyallaahu ‘anha berkata, “Suatu hari aku duduk bersama Rasulullah
shallallaahu ‘alaihi wa sallam, tiba-tiba datang seorang lelaki dari kalangan
Anshar, kemudian ia mengucapkan salam kepada Nabi shallallaahu ‘alaihi wa
sallam dan bertanya. “Wahai Rasulullah, siapakah orang mukmin yang paling
utama? Rasulullah menjawab, ‘Yang paling baik akhlaqnya’. Kemudian ia bertanya
lagi, ‘Siapakah orang mukmin yang paling cerdas?’. Beliau menjawab: ‘Yang
paling banyak mengingat mati, kemudian yang paling baik dalam mempersiapkan
kematian tersebut, itulah orang yang paling cerdas.’ (HR.Ibnu Majah, Thabrani,
dan Al Haitsamiy). Semoga kita semua termasuk kedalam golongan orang-orang yang
cerdas yang selalu mengingat mati.
sumber gambar : www.grafissunnah.blogspot.com |
Pernah
suatu hari dalam tidur, saya bermimpi
mati. Dalam mimpi saya ditidurkan di liang lahat. Wajah terakhir yang saya
lihat adalah wajah ibu menangis. Saat itu saya tidak bisa bergerak terbujur
kaku . Rasanya ingin berteriak ingin memanggil nama ibu. Tapi mulut ini bisu. Terasa kerikil-kerikil
tanah berjatuhan di wajah saya. Sampai Akhirnya saya tidak bisa melihat, gelap
dan sesak tidak bisa bernafas. Alhamdulillah itu hanya mimpi, dan saya pun
terbangun dari mimipi itu. Bersyukur saya masih hidup.
Terkadang
saya membayangkan kematian diri sendiri, kapan saya akan mati?, Apakah saya
akan mati setelah selesai menulis blog ini, satu jam lagi, seminggu lagi,
apakah sama dengan rasulullah pada usia 63 tahun. Dimana saya akan mati,? apakah di rumah, diperjalanan
menuju kantor, atau di hutan. Dan bagaimana
saya mati.? Apakah mati karena sakit, mati dalam keadaan sehat, mati karena
digigit kucing, mati habis shalat dan sedang berpuasa ... wallahu’alam. Saya
tidak akan pernah tahu, tapi saya hanya bisa berharap Husnul Hotimah.
Jika
mengingat mati, saya merasa merinding dan takut. Bagaimana jika amalan ini
tidak cukup untuk surga Allah. Bagaimana
jika saya termasuk orang yang tidak di ridhai Allah, Celakalah saya!! . Tapi
Insya Allah jika Allah meridhai dan amalan kita cukup, surga lah tempat pulang
kita. Aamin ... (optimis walau kadang cemas,karena tidak mudah, yuk tingkatkan
ibadah kita.. hehe). (#SelfReminder)
Referensi: https://muslim.or.id/5598-ingat-mati.html
15 Comments
wah ini juga akan mengingatkan aku akan kematian, kapanpun itu kuasa Allah
ReplyDeleteiya, mati rahasia Allah,,, bisa menjemput kapan saja tanpa kita tahu... semoga bisa khusnul khotimah
Deletemerinding GA nya desi nih, semoga kita menjadi khusnuh khotimah
ReplyDeleteaamiin Ya Allah ... YRA
Deletemembayangkannya saja saya sudah merinding mbak
ReplyDeleteapalagi kalo lagi ngelakuin aktifitas macam apapun, kepikiran terus akan kematian
semoga kita semua bisa khusnul khatimah, amin
sukses utk GA nya ya mbak... ^_^
salam kenal
aamiin... salam kenal juga :)
DeleteTerimakasih tulisannya Mba, Melimpah berkah segala urusannya,, aamiin
ReplyDeleteaamiin
DeleteYa Allah... kalau mengingat ini rasanya memang agak gimana gitu.. kita sebagai umat manusia tak tahu kapan kita mati, apakah amal ini sudah cukup.. kita tak tahu itu.. semoga saja kita mati dengan Khusnul Khotimah
ReplyDeleteAamiin
Deletebeberapa kali merasakan kondisi mau "pergi" bukan lagi mengingat mati. Tapi alhamdulillah bersyukur, dengan begitu saya jd lebih semangat mengenal Allah, Rasulullah dan semangat beribadah.
ReplyDeletebeberapa kali merasakan kondisi mau "pergi" bukan lagi mengingat mati. Tapi alhamdulillah bersyukur, dengan begitu saya jd lebih semangat mengenal Allah, Rasulullah dan semangat beribadah.
ReplyDeleteSubhanallah, mdh2n ada hikmahnya ya mbak
DeleteWah remindernya bikin merinding mbak .. Terimakasih ya
ReplyDeleteWah remindernya bikin merinding mbak .. Terimakasih ya
ReplyDelete