Tahun 2015 lalu , 16 Kecamatan di Kabupaten Bogor mengalami kekeringan. Meskipun bogor dijuluki “Kota Hujan” tapi tidak membuat bogor terbebas dari efek musim kemarau yang menyebabkan kekeringan dan rawan air di 16 kecamatan tersebut. Kepala Seksi Kedaruratan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bogor saat itu, Budi Asomo mengatakan ribuan orang di 16 kecamatan di wilayah Kabupaten Bogor mengalami kekurangan air bersih. Hal tersebut disebabkan sumur-sumur warga dan sumber air lainnya sudah mengering. Selain Kabupaten Bogor, dampak musim kemarau juga terjadi di Kota Bogor. Walikota Bogor, Bima Arya Sugiarto mengatakan “Kekeringan yang melanda kota Bogor sudah dalam kondisi cukup parah. Sebab, beberapa wilayah di Kota Bogor sudah mengalami kekurangan air bersih yang digunakan untuk minum dan mandi, cuci dan kakus.”  Kemarau panjang yang menyebabkan kekeringan dan rawan air di beberapa wilayah di Kabupaten dan Kota Bogor ini merupakan dampak dari gejala alam El-Nino yang menyebabkan meningkatnya suhu yang membuat permukaan bumi jadi panas dan kering.



Kita bisa memetik pelajaran dari peristiwa kekeringan yang terjadi tahun lalu, yang menyebabkan terjadinya rawan air di Kabupaten dan Kota Bogor. Disini kita bisa merasakan bahwa tanpa air kita akan mengalami kesulitan dalam segala hal. Baik untuk pemenuhan kebutuhan dasar kita, ataupun untuk memenuhi kebutuhan yang lainnya seperti untuk pertanian, industri, dan lain sebagainya. Air memegang peranan penting untuk kelangsungan aktivitas hidup kita. Tanpa air, manusia , hewan dan tumbuhan tidak akan berdaya. Jangan sampai Kabupaten atau Kota Bogor yang terkenal dengan “Kota Hujan” menjadi wilayah yang tidak berdaya akibat rawan atau miskin air akibat kekeringan karena kemarau panjang.

Menurut Lawrance , Et Al, (2003) Dalam Marganingrum, Et Al (2011) Kemiskinan Air dapat diartikan sebagai kekurangan terhadap pemenuhan kebutuhan air untuk keperluan sehari-hari. Masyarakat dikatakan miskin air apabila ketersdiaan air tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dasarnya. Mereka harus berjalan jauh untuk mendapatkan air, atau meskipun dekat namun ketersediannya terbatas karena berbagai alasan. Masyarakat dapat juga dikatakan miskin air karena rendahnya pendapatan sehingga tidak mampu membayar air yang harus dibeli.

Air sangat berpengaruh besar dalam kehidupan makhluk hidup, khususnya untuk manusia. Air adalah sumber kekuatan dalam segala hal. Seperti yang diungkapkan oleh Imam Mustafa-Diplomat air : “Air memiliki kekuatan sangat besar yang dapat menjadi penggerak untuk memperbaiki kehidupan sosial, budaya dan perekonomian suatu bangsa, serta menjamin kelangsungan hidupnya sendiri”.

Dari manakah air yang kita manfaatkan untuk kehidupan sehari-hari berasal? Secara umum terdapat lima sumber air yang dapat dimanfaatkan  (Nace, 1976:29 dalam Suhandarri :15), yaitu:
  • Air Hujan, air hasil kondensasi uap air yang jatuh ke tanah
  • Air Tanah, yaitu air yang mengalir dari mata air, sumur artesis atau diambil melalui sumur buatan
  • Air permukaan, yaitu air sungai dan danau
  • Desalinasi air laut, atau air tanah payau/asin
  • Hasil pengolahan air buangan

Apa yang akan terjadi jika kelima sumber air untuk kehidupan kita mengalami kekeringan. Tentunya akan terjadi rawan air. Nah jangan sampai terjadi deh rawan air di Kabupaten dan Kota Bogor tercinta ini. Untuk mencegah terjadinya kembali rawan air di masa depan , hal tersebut bisa diatasi dengan membangun infrastruktur yang bisa membantu melestarikan keberadaan air untuk pemenuhan kebutuhan hidup kita. 

Inovasi apa saja yang bisa kita terapkan, supaya kemarau akibat gejala El Nino yang menyebabkan rawan air di Kabupaten dan Kota Bogor tidak terulang lagi di masa yang akan datang?  
Inilah Tiga Alternatif  inovasi yang bisa diterapkan hasil dari Badan Penelitian dan Pengembangan Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat, yang bisa di bangun di Kabupaten/Kota Bogor diantaranya adalah :

1. Bendungan Bawah Tanah
 (Teknologi alternatif bagi penyediaan air baku untuk daerah rawan air)
Bendungan bawah tanah adalah kontruksi penyimpan air yang dibangun didalam tanah, yaitu dengan maksud memerangkap air hujan yang meresap menjadi aliran bawah tanah ataupun larian permukaan dan menyimpannya agar dapat dimanfaatkan jika tidak ada hujan maupun larian permukaan yang tetap. Hal ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan air, baik untuk air rumah tangga, pertanian maupun air yang menunjang kegiatan turisme.

Bendungan Bawah Tanah 
  • Kontruksi bendungan bawah tanah pada prinsipnya adalah bangunan air
  • Ramah lingungan/tidak banyak mengubah landscape
  • Tidak perlu pembebasan lahan dan pemindahan penduduk
  • Memperkaya khasanah air setempat
  • Membantu penghijauan daerah kering
  • Tidak berbahaya bila terjadi kerusakan akibat gempa/cocok untuk daerah-daerah dengan gempa yang tinggi
  • Memproteksi kemungkinan intrusi air laut
  • Pada areal diatas resevoir bendungan bawah tanan, tetap dilakukan aktivitas seperti sebelum menjadi reservoir bendungan bawah tanah


2. Teknologi Mikrohidro
Teknologi Mikrohidro adalah teknologi yang dapat membangkitkan daya berskala mikro dengan memanfaatkan potensi terjunan air. Lokasi penerapam di sungai atau saluran irigasi yang mempunyai terjunan 3-5 m, sebagai tenaga penggerak atau pemutar poros turbin

Teknologi Mikrohidro
Manfaat
  • Memompa air ke lokasi yang lebih tinggi, untuk didistribusikan secara grafitasi ke tempat yang membutuhkan
  • Dapat membangkitkan tenaga listrik yang dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan listrik penduduk yang belum dilayani oleh jaringan PLN

Keuntungan
  • Aman karena pompa tidak dijalankan dengan tenaga listrik
  • Biaya operasi dan pemeliharaan rendah dibandingkan dengen penggunaan diesel atau listrik, karena memanfaatkan tenaga air yang merupakan sumber daya alam yang terbarukan
  • Efisiensinya tinggi
  • Penerapan cukup mudah dan ramah lingkungan karena tidak menimbulkan polusi udara dan suara


3. Resapan buatan
  • Resapan buatan berfungsi sebagai drainase berwawasan lingkungan
  • Subtitusi resapan alami
  • Menambah cadangan air tanah
  • Meningkatkan muka air tanah
  • Membentuk air tanah tawar di pesisir atau pulau kecil
  • Menahan laju penyusupan air asin di pesisir
  • Mengurangi aliran permukaan

Dengan adanya inovasi infrastruktur yang dihasilkan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, diharapkan bisa menjadi alternatif solusi untuk permasalahan rawan air yang terjadi di Kabupaten atau Kota Bogor. Disini diharapkan adanya kerjasama yang baik pula antara pemerintah pusat dan daerah dalam membangun infrastruktur tersebut untuk bisa mengatasi permasalahan alam yang bisa menyebabkan kerugian bagi kelangsungan hidup kita. 




Sumber Referensi:
http://www.pusair-pu.go.id/hasil-litbang/133-bendungan-bawah-tanah.html
http://www.pusair-pu.go.id/produk/hasil-litbang.html
http://www.evrinasp.com

2 Comments

  1. Saya tertarik dengan solusi bendungan bawah tanah dan agak penasaran looks realnya juga mba hehe

    ReplyDelete